Menghubungkan perekonomian perekonomian nasional yang secara teknologi masih terbelakang dengan perekonomian global melalui proses liberalisasi yang kencang dan tidak terencana dengan baik, lembaga lembaga internasional seperti International Monetari Fund (IMF) dan BANK DUNIA membuat negara negara miskin dan berkembang berproduksi dengan keuntungan komparatif yang dapat di terima di pasar internasional atau pasar GLOBAL..program program penyesuaian (structural adjusment programs) yang sangat ketat, yang di tetapkan oleh IMF dan BANK DUNIA telah memberi ujian berat bagi negara negara miskin yang malang untuk bersaing dengan para pelaku pasar global dalam perekonomian global...para pendukung liberalisasi pasar menaruh keyakinanya sangat kuat, bahwa pengintegrasian ekonomi negara miskin dan negara berkembang ke dalam ekonomi global mendatangkan hasil positif...tapi pada kenyataannya globalisasi tidaklah membawa hasil positif bagi pembangunan negara miskin dan berkembang malah negara negara tersebut memdapatkan masalah karena mengikuti aturan IMF dan BANK DUNIA yaitu utang luar negeri yang memperparah keadaan ekonomi negara negara tersebut....maka perdangangan internasional yang di bungkus rapih dalam globalisasi dapat di artikan sebagai '' GLOBALIZATION IS WHAT WE IN THE THIRD WORLD HAVE FOR SEVERAL CENTURIES CALLED COLONIZATION ''(M. Khor 1995) ....dan yang menjadi menarik kemudian adalah, terjadinya polarisasi ditinggalkan negara negara maju terkait pola sistem ekonomi dunia saat ini, negara negara EROPA bahkan menyebutnya krisis hari ini sebagai kegagalan dari dari sistem ekonomi liberalisme....dan upaya untuk mendorong dan mengembalikan masa keemasan '' WALFARE STATE ''-pun terus di lakukan. dan ini merupakan peluang bagi bangkit kembalinya SOSIALISME..seiring semakin menguatnya tendensi sosialisme di amerika latin.....sistem ekonomi kapitalisme sedang mengalami masa sulit....dan sistim ini akan hancur karena ulahnya sendiri.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar