Minggu, 22 Januari 2012

Mitos Begara Berkembang

Negara berkembang suatu istilah yang terkesan menawarkan optimisme bahwa suatu hari negara tersebut akan mencapai puncak perkembangannya sebagaimana negara negara maju. 200 tahun setelah munculnya negara-bangsa kapitalis yang modern, dan lebih dari 40 tahun berada dalam kekuasaan mitos perkembangan negara, kenyataan menunjukan bahwa yang menjadi umum terjadi adalah NON-PERKEMBANGAN dari setidaknya 130 negara dan pengecualiannya hanyalah 4 negara industri baru (NICs) yaitu Taiwan, Korea Selatan (Korsel), singapore dan Hongkong. jika kita analisis lebih mendalam hasil dari sejarah ini, maka kita harus menyadari bahwa hampir setengah abad hanya dua negara kecil (korsel dan Taiwan) dan 2 negara kota (Sigapore dan Hongkong) yang telah mampu berkembang menjadi negara maju yang modern. secara total ke 4 negara hanya mempresentasikan 2% dari populasi bagian dunia yang di sebut DUNIA BERKEMBANG.

Perkembangan negara merupakan mitos yang paling lama bertahan pada paruh kedua abad XX. para teoritis dan politisi meyakinkan benar bahwa perkembangan ekonomi dan sosial merupakan suatu proses yang natural atau bisa di katakan, tidak dapat di hindari dan akan di alami oleh seluruh negara-bangsa di dunia ini. mereka berpikir bahwa yang benar benar diperlukan hanyalah menerapkan teori teori dan kebijakan kebijakan neoliberalisme, sehingga pada akhirnya negara negara miskin akan menghasilkan kekayaan dan menjadi masyarakat dengar standar hidup yang tinggi, seperti 24 negara kapitalis modern lainnya. tapi pada kenyataannya selama setengah abad lebih dari 130 negara miskin telah berusaha menerapkan berbagai macam sistem dan idiologi ekonomi neoliberal untuk maencapai perkembangan negara mereka dan ironisnya perkembangan itu tidak terbukti selayaknya mimpi mimpi atau ilusi yang tidak akan tercapai...kemiskinan terus-menerus merajalela dan menjadi suatu KEMISKINAN GLOBAL.

Kemiskinan ini terjadi bukanlah karena kekurangan sumber daya alam, melainkan suatu akibat digenggamnya kendali ekonomi oleh negara negara kaya. sehingga terjadi ketimpangan ekonomi yang berujung pada ketidak merataan kekayaan, PEMBANGUNAN yang tidak adil dan ini telah dilembagakan. Ia terletak dalam mekanisme yang "MENGELOLA" globalisasi, termasuk international monetary fund (IMF) dan BANK DUNIA, BANK PEMBANGUNAN ASIA (ADB), World Trade center (WTO), perusahaan transnasional dan pemerintah negara negara kaya. mereka mengkotbahkan doktrin fiktif tentang "pasar bebas"; dimana terjadi ketidak adilan dan ketimpangan dalam pasar bebas itu sendiri, karena jika pasar bebas itu bukan doktrin yang fiktif maka pertanyaannya kenapa negara negara yang menerima sistem neoliberalisme dan pasar bebas tidak pernah terbebas dari kemiskinan dan perkembangan negara benar benar terjadi dan bukan mitos...dan anggapan bahwa kebanyakan negara di dunia akan menjadi makmur apabila meniru cara yang telah dijalankan barat...ternyata hanyalah MITOS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar